Minggu, 28 Juli 2013

Sampah Organik dan Anorganik Sebagai Metode Pemulihan Lingkungan

Meningkatnya aktivitas perkotaan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi,social, dan budaya masyarakat dan tingginya laju pertumbuhan penduduk akan semakin terasa dampaknya terhadap lingkungan. Tidak bisa disangkal lagi bahwa berbagai kasus lingkungan hidup yang terjadi sekarang ini,baik pada lingkup global maupun lingkup nasional,sebagian besar bersumber dari perilaku manusia.Penurunan kualitas lingkungan secara terus menerus menyudutkan masyarakat global maupun nasional pada permasalahan yaitu degradasi lingkungan.Dan salah satu permasalahan lingkungan yang berkaitan erat de
ngan pelayanan publik diwilayah perkotaan adalah pengolahan sampah.Volume sampah yang meningkat akan menimbulkan permasalahan kebutuhan terhadap lahan pembuangan sampah, serta semakin tingginya biaya pengolahan sampah dan biaya-biaya akomodasi lingkungan itu sendiri. Bertambahnya volume bukan hanya pada jumlah, tetapi juga pada jenis sampah yang semakin beragam. Kondisi ini diperparah dengan pola hidup masyarakat yang instan serta minimnya pandangan masyarakat terhadap pola hidup sehat,dan pada paradigma masyarakat yang masih menganggap sampah sebagai sesuatu yang harus dibuang dan disingkirkan.Masalah sampah merupakan fenomena sosial yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah,disisi lain manusia tidak ingin berdekatan dengan sampah.

Besarnya timbunan sampah yang tidak dapat ditangani tersebut akan menyebabkan berbagai permasalahan yang timbul akibat kurangnya alternafif dan perspekstif masyarakat terhadap pengelolaan dan pemanfaatan sampah,baik langsung maupun tidak langsung bagi penduduk kota apalagi daerah di sekitar tempat penumpukan sampah. Dampak langsung dari penanganan sampah yang kurang bijaksana diantaranya adalah berbagai penyakit menular maupun penyakit kulit serta gangguan pernafasan, sedangkan dampak tidak langsungnya diantaranya adalah bahaya banjir yang disebabkan oleh terhambatnya arus air di sungai karena terhalang timbunan sampah yang dibuang ke sungai. Bahkan menurut ahli kesehatan, polusi sampah mengakibatkan dampak buruk yaitu pertama, terhadap kesehatan. Hal ini bisa mengakibatkan meningkatnya penyakit infeksi saluran pencernaan,kolera,tifus,disentri,dll.Karena faktor pembawa penyakit tersebut, terutama lalat, kecoa, meningkat akibat sampah yang menggunung, khususnya di TPA, meningkatnya penyakit demam berdarah, dsb.Oleh karena itu perlu adanya perspekstif mengenai pemanfaatan dan pengelolaan sampah dengan adanya relevansi etika lingkungan didalamnya serta mengunakan paham analisis dampak lingkungan.

Berbicara mengenai pemanfaatan limbah organik dan non organik kita akan mencoba menganalisa pengertian dari sampah itu sendiri.Menurut perspekstif serta pendapat para ahli lingkungan sampah adalah bahan atau material yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga setelah berakhirnya suatu proses. Pengertian sampah oraganik adalah sampah yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan yang berasal dari alam contohnya sisa makanan yang berada di dapur,dedaunan,sisa sayuran.

Pengertian sampah non organik adalah samapah yang berasal dari sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui seperti mineral dan minyak bumi atau dari proses perindustrian.contohnya pada tingkatan rumah tangga misalnya,botol plastik,kaleng,dan tas plastik.

Sampah bisa diolah dengan mengunakan prosedural yang menerapkan sistem :
1.Reduce (Mengurangi); Mengurangi dan meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
2.Reuse (Memakai kembali); Memakai dan memanfaatkan kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai menjadi sesuatu yang baru. Sampah rumah tangga yang bisa digunakan untuk dimanfaatkan seperti: koran bekas, kardus bekas susu, kaleng susu, wadah sabun lulur, dsb. Barang-barang tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin misalnya diolah menjadi tempat untuk menyimpan tusuk gigi atau cottonbut. Selain itu barang-barang bekas tersebut dapat dimanfaatkan oleh anak-anak, misalnya memanfaatkan buku tulis lama jika masih ada lembaran yang kosong bisa dipergunakan untuk corat coret, buku-buku cerita lama dikumpulkan untuk perpustakaan mini di rumah untuk mereka dan anak-anak sekitar rumah. Itu juga salah satu cara pemanfaatan sampah rumah tangga.
3.Recycle (Mendaur ulang); mendaur ulang kembali barang lama menjadi barang baru. sampah organic bisa di manfaatkan sebagai pupuk dan sampah anorganik bisa di daur ulang menjadi sesuatu yang bisa di gunakan kembali contohnya: mendaur ulang kertas yg tidak di gunakan menjadi kertas kembali, botol plastic bisa di sulap menjadi tempak alat tulis, plastik detergen,susu, bisa di jadikan tas cantik,dompet,dll.
4.Replace (Mengganti); mengganti barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Dan berusaha agar memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.

Dari sistematis prosedural terhadap hal-hal dalam relevansinya pemanfaatan sampah organik dan anorganik banyak hal yang bisa di jadikan akomodasi untuk mendapatkan nilai edukasi serta nilai ekonomi,dengan menerapkan prinsip dan idealis tersebut maka kolektifitas pemanfaatan sampah akan bisa terakumulasi dengan lebih efisiensi dan efektif.Berbicara mengenai pemanfaatan dan pengelolaan sampah kita perlu mengambil tindakan yang kolektif seperti dengan mengambil kebijakan terhadap akomodasi pengkomposan aerobik.Dengan melakukan hal tersebut maka material kompos secara biologis pada kondisi suhu tertentu akan menghasilkan produk sampah yang sangat baik,dengan hasil akhir yang berupa kompos.Metode aerobik dengan sistem tumpukan salah satu cara kolektif dalam upaya pengelolaan sampah,maka hasil yang di dapat akan bisa mencapai kesempurnaan terhadap pengelolaan sampah itu sendiri,sebagai mana hasilnya adalah sampah tidak berserakan,volume sampah tercetak dengan teratur,proses pematangan sempurna,dan bisa mengurangi bau dan hemat air waktu pengomposan teratur sesuai dengan baku mutu lingkungan.Proses dan tata cara tersebut bisa di lakukan dengan pencetakan,pembalikan,pengeringan,dan penyaringan.Selain itu kita perlu mengambil kebijakan dan langkah efektif seperti komposter sekala rumah tangga hal tersebut bisa dan terkonsep untuk penanganan sampah organik dan sampah sapuan pekarangan.

Cara lain dalam upaya menangani sampah organik yaitu dengan pemanfaatan BIOAKTIVATOR.Bioaktivator dikenal dengan istilah lain Effective Microorganism merupakan kumpulan ragam fermentasi material organik.Dikenal juga dengan lima kelompok mikrob fermentatif utama meliputi : Bakteri fotosinetik, Lactobacillus, Streptomyces, ragi (yeast), dan Actinomycetes. Dengan melakukan hal tersebut maka akan bisa meminimalisir terjadinya serta timbulnya berbagai penyakit yang ada di masyarakat.Dan langkah serta metode yang sangat tepat dalam halnya pemanfaatan sampah anorganik yaitu dengan membuat bank sampah agar bisa mengakumulasi sisa-sisa sampah anorganik tersebut,sehingga bisa mendapatkan nilai edukasi dan nilai ekonomi serta bisa membantu masyarakat dalam hal berdisiplin dan menjaga etika lingkungan itu sendiri.Bank sampah perlu di kembangkan dan dijadikan alternative pengembangan diri serta menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga lingkungan.Pemanfaatan sampah anorganik bisa membantu permasalahan sampah baik di ruang lingkup global maupun nasional.Sehingga bisa menjadi alterternatif kegiatan masyarakat yang positif dengan di kembangkanya bank sampah secara idealis masyarakat bisa mengolah sampah tersebut menjadi barang-barang yang bernilai jual untuk masyarakat luas serta bisa menghasilkan barang-barang yang produktif dan inovatif dari kegiatan kerajinan,misalnya dengan membuat tas dari limbah sampah anorganik itu sendiri.

Akhirnya bisa kita simpulkan bahwa dalam upaya menjaga lingkungan itu agar bisa terlihat permai dan lestari perlu alternative pemanfaatan sampah yang lebih terkonsep dengan melakukan kinerja pengelolaan sampah baik organik dan anorganik serta menerapkan etika lingkungan di dalamnya untuk tercapainya masa depan yang lebih baik.**


0 komentar:

Posting Komentar